PROSIDING
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding
IAIDA Darussalam Pressen-USPROSIDINGKesadaran Hukum Mahasiswa terhadap Teknologi dan Perkembangannya
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/179
<p>Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam dekade terakhir ini menunjukkan perkembangan yang semakin tidak terbendung lagi. Perkembangan IPTEK tersebut membawa perubahan sosial yang sangat signifikan baik pada negara maju maupun negara berkembang. Antara manfaat dan mudarat seolah berpacu sehingga menyulitkan pengambil kebijakan untuk mengendalikan dalam rangka memproteksi maupun menjaga nilai-nilai tertentu. IPTEK merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusiadengan menggunakan dan mengembangkan teknologi. Dalam perubahan teknologi yang terus berkembang, membawa perubahan sosial global menuju masyarakat informasi yang berbasis pada Teknologi Informasi (IT=<em>Information Technology</em>) yang telah menjadi ikon dari IPTEK.</p>Layyin Mahfiana
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-092017-02-0918113Peran FAI dalam Mendorong Pendalaman Ilmu Tafsir di Universitas Yudharta Pasuruan
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/184
<p>Pendalaman ilmu tafsir di PTAI masih dihadapkan segudang persoalan, diantaranya karena umumnya masih bertumpu pada salah satu bidang pendidikan, sedangkan pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat masih belum sesuai dengan harapan. Melalui kajian ini, penulis akan mengulas tentang perkembangan peran FAI dalam pendalam ilmu tafsir di Universitas Yudharta Pasuruan pada tahun 2010 - 2017 di bidang tridharma PT. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2010 pengembangan al-Qur’an dan tafsir di bidang pendidikan dan pengajaran masih terbatas dalam pemberian mata kuliah al-Qur’an dan tafsir tarbawi dan ayat-ayat ekonomi sesuai dengan program studi yang ada. Dalam penelitian dan karya tulis di bidang al-Qur’an dan Tafsir masih rendah karena mereka ‘arena’ yang dikembangkan oleh FAI Universitas Yudharta bukanlah ‘arena pengembangan al-Qur’an dan tafsir’, tetapi Pendidikan Islam dan Ekonomi Islam. Terbatasnya dana penelitian dan masih belum adanya lembaga kajian di FAI Universitas Yudharta Pasuruan juga menjadi faktor rendahnya pengembangan al-Qur’an dan tafsir di Universitas Yudharta Pasuruan. Bidang pengabdian masyarakat menunjukkan FAI bahwa Universitas Yudharta masih belum berperan mengembangkan tafsir di bidang al-Qur’an dan tafsir, di samping karena terbatasnya dana, juga karena al-Qur’an dan tafsir bukanlah ‘arena’ yang menjadi pengembangan utama di FAI Universitas Yudharta Pasuruan. Hal ini berbeda dengan perkembangan tafsir di tahun 2017, bidang trdiharma sudah berkembang karena FAI sudah mendirikan program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir sehingga pendalaman tafsir di FAI semakin baik dan meningkat.</p>Amang FathurrohmanFahmul Iltiham
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-122017-02-121895110Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengunaan Produk dan Jasa Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Sebagai Salah Satu Pilar Sistem Keuangan Nasional
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/180
<p>Tujuan dari kajian ini adalah mengkaji uapaya-upaya dari <em>stakeholder</em> lembaga keuangan syariah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengunaan produk dan jasa lembaga keuanga mikro syariah (LKMS), dan bagian faktor pendukuk kestabilan sistem keuangan nasional. Mayoritas penduduk muslim dan mayoritas masih berpenghasilan rendah, tentu merupakan potensi yang besar bagi LKMS, karena akses ke perbankan hanya bagi mereka yang memenuhi persyaratan. Selain itu kesadaran masyarakat akan kepatuhan syariah semakin meningkat. Namun data menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengunaan produk dan jasa LKMS masih sangat minim. Oleh karena itu sudah menjadi tugas bagi stakeholder keuangan syariah untuk berupaya secara bersama-sama sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengunaan produk dan jasa LKMS. Dengan strategi kemitraan secara horizontal dan vertikal antar stake holder LKMS, yakni Pemerintah dan Otoritas, Praktisi LKMS, Perguruan Tinggi serta Masyarakat pada umumnya. Yang pada akhirnya akan mendukung stabilitas sistem keuangan nasional, mengingat bahwa lembaga keuangan syariah sudah teruji dan tahan dari krisis.</p>Aan Nasrullah
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-212017-02-21181429Analisis Ketimpangan Pendapatan di Kabupaten Banyuwangi
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/181
<p>The purpose of this study was to determine the income inequality in 24 Districts in Banyuwangi by comparing the growth in per capita income in each district. This study uses analysis Williamson Index. The analysis showed that the conditions of inequality / economic disparities between districts in Banyuwangi IW analysis results show that the GDP at 24 Districts indicate that the District Wongsorejo has the highest value of IW 0173 Slick followed by 0158 and 0123 amounted Kalipuro. Williamson district which has the lowest index of the District Purwoharjo and Glagah 0.05. While the trend in Banyuwangi Williamson index in 2009 and 2013 decreased by category pendapan inequality in Banyuwangi was low with an index below 0.5 / neared zero. This indicates that earnings and economic growth across many districts in Banyuwangi evenly.</p>Lely Ana Ferawati EkaningsihAbdul Kholiq Syafa'at
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-212017-02-21183044Konsep al-Wushul ila Allah menurut Said Nursi di Dalam Karyanya Rasail al-Nur
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/182
<p>Dalam proses menuju Allah s.w.t. (<em>al-wushul ila Allah</em>) seseorang akan menempuh pelbagai usaha untuk mencapai kedekatan dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah s.w.t., termasuk dengan melalui jalan khas dan tahapan bertingkat yang tidak mudah dilalui, terutama bagi para <em>salik</em> (pengamal) tarekat dalam diskursus tasawuf. Sebagian <em>salik </em>meyakini bahwa untuk mencapai kedekatan dengan Allah s.w.t. seseorang harus melalui sepuluh tahapan jiwa yang berat dan penuh tantangan, sedangkan sebagian yang lain meyakini bahwa seseorang mesti melalui tujuh martabat agar sampai kepada Allah s.w.t., yakni tujuh tahapan jiwa yang sesuai dengan tujuh tingkatan nafsu yang dimiliki manusia. Kajian ini menjelaskan konsep Said Nursi yang menawarkan empat langkah pintas dan selamat membawa Muslim kepada hakikat Allah s.w.t. yaitu melalui jalan <em>al-‘ajz</em>, <em>al-faqr</em>, <em>al-syafaqah</em> dan <em>al-tafakkur</em>. Metodologi kajian berupa analisis kepustakaan terhadap <em>Rasail </em><em>al-Nur</em> karya Said Nursi serta perbandingan pemikiran dengan para ulama tasawuf dan ulama tafsir al-quran terkait dengan konsep yang digagas oleh Nursi tersebut yang disandarkan pada dalil dari beberapa ayat al-quran. Kajian ini mendapati bahwa konsep <em>al-wushul ila Allah</em> dalam pandangan Said Nursi ini merupakan hasil penghayatan dan pemahaman yang mendalam terhadap al-quran. Konsep yang sederhana dan mudah dipahami ini tidak bersifat tertutup (eksklusif) sebagaimana yang terdapat pada konsep-konsep aliran tarekat tasawuf yang ada. Oleh sebab itu konsep ini penting bagi setiap Muslim untuk diamalkan dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. tanpa merasa takut akidah akan menyimpang dan terjerumus ke dalam kesesatan karena berlandaskan kepada al-quran dan mengikuti pedoman al-sunnah. </p>Muhammad Faiz
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-222017-02-22184456Agama dan Bisnis
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/183
<p>Pembahasan etos kerja (<em>work ethic</em>) suatu masyarakat tidak bisa dilepaskan dari pemahaman dan pengamalan atas doktrin-doktrin keagamaan atau ideologi yang dianut. Agama atau ideologi merupakan pembentuk etika yang paling dasar yang dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tuntutan aktual masyarakat. Ajaran agama memiliki hubungan yang erat dengan perilaku ekonomi. Pengamalan suatu masyarakat akan doktrin agamanya akan berpengaruh pada nilai kerja yang dimiliki. Baik buruknya etos kerja suatu masyarakat akan berdampak pada kredit atau diskredit terhadap agama yang dianut masyarakat tersebut. Dalam berbagai penelitian antropologi agama, dapat ditemukan adanya hubungan yang positif antara agama dan ekonomi.</p>Rofiah Khusniati
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-222017-02-22185777Reaktualisasi Pendidikan Behavioristik
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/185
<p>Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa persoalan dalam dunia pendidikan tidak kunjung usai. Hingga akhirnya berbagai teori belajar muncul sebagai salah satu tawaran pemecahan problematika dalam kegiatan pembelajaran. Diantara berbagai teori yang banyak memberikan kontribusi adalah teori belajar Behavioristik. Terdapat beberapa tokoh yang memiliki andil dalam perkembangan teori ini, diantaranya: Ivan Pavlov dengan teori Clasical Conditioning, Edward Lee Thorndike dengan teori Koneksionisme, Burrhus Frederic Skinner dengan teori Operant Conditioning, John Broadus Watson dengan teori Conditioning, Edwin Ray Guthrie dengan teori Contiguous Conditioning Theory, dan Carl Leonard Hull dengan teori Drive Reduction Theory.</p>Faizzatul Muazzaroh
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2017-02-162017-02-161895110Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran (Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013)
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/proceeding/article/view/186
<p>This study aims to know the use of ICT and barriers faced by teachers in teaching and learning, also the problem solving towards the utilization of ICT in the implementation of the 2013 Curriculum. It uses a descriptive-quantitative approach. The data collection method uses a semi-open questionnaire with 140 simple (teachers). The results showed that: (1) the use of ICT in teaching and learning done by most of teachers are in good category means they are ready for the implementation of ICT in the 2013 Curriculum, (2) the barriers due to lack of ICT tools completeness, there is no structured programs for mentoring and training of ICT, and there is no commitment and ongoing support of the school's ICT facilities assistance, training fund, and incentives, (3) the problem solving is scheduling the use of ICT tools and innovation in the learning process to maximize the limited ICT tools, unstructured mentoring and peer coaching of ICT without disturbing the learning activities, and free ICT training; and teachers’ expectations are the government through school committed in provide ongoing support to the ICT tools completeness, training fund, and incentives for the use of ICT in learning development.</p>Atan Pramana
Copyright (c) 2017 PROSIDING
2018-01-042018-01-0418111239