Bahasa Makcik Di Kalangan Waria Yogyakarta

Authors

  • Ro’fat Hizmatul Himmah Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Banyuwangi, Indonesia

Keywords:

Waria, bahasa Makcik

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui identitas waria di Yogyakarta. 2) Untuk mengetahui ragam bahasa waria di Yogyakarta, 3) Untuk mengetahui makna bahasa makcik dalam komunitas waria di Yogyakarta. Metode penelitian adalah menggunakan pendekatak deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sebagaimana dikemukanan di bagian atas bahasa waria dipengaruhi oleh faktor identifikasi komunitas waria. Oleh karenanya fungsi  bahasa makcik untuk membentuk identitas dan rasa solidaritas pada kelompok waria. Selain itu bahasa makcik tersebut sebagai alat pengungkapan aktivitas seksualitas waria. 2) Terdapat empat pola pembentukan kosa kata bahasa makcik yaitu: Pembentukan Bahasa Makcik  dari Kata Umum yang Diberi Makna Khusus, Pembentukan Bahasa Makcik dari Kata Tertentu dengan Cara Menambahkan Suku Kata Tertentu, Pembentukan Bahasa Makcik yang Tidak Berpola atau Berpola Mana, Pembentukan Bahasa Makcik dengan mengubah bunyi akhir kata. 3) Ditinjau dari sudut pandang semantik, bahasa makcik  memiliki  makna yang berbeda dengan makna dari kata yang sesungguhnya. Faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa tersebut adalah sebagai alat  mengungkapkan identifikasi komunitas waria, karenanya memberikan identitas dan rasa solidaritas pada kelompok waria. Sedangkan fungsi bahasa gaul waria adalah untuk membentuk identitas dan rasa solidaritas pada kelompok waria. Selain itu bahasa makcik tersebut sebagai alat pengungkapan aktivitas seksualitas waria.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2017-05-21

Issue

Section

Articles

Citation Check